Rumah rusak akibat gas buang pesawat terbang semakin bertambah. Sebelumnya dialami sejumlah warga di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, kali ini warga di Desa Dibal yang berbatasan dengan wilayah Desa Donohudan juga mengalami hal serupa. Setidaknya dalam kurun Januari hingga Agustus tercatat delapan hingga sepuluh rumah yang rusak terkena dampak gas buang pesawat yang menuju ke Bandara Adi Sumarmo.
Salah satu korban, Kadus IV Desa Dibal, Aditya Kuncara Setyawan, mengaku rumahnya juga rusak akibat gas buang pesawat. Beberapa tetangga korban juga mengalami hal yang sama. Kerusakan rumah akibat gas buang pesawat sudah dilaporkan ke pihak Angkasa Pura, namun hingga kini belum ada tanggapan.
“Sudah kita laporkan tapi belum ada tanggapan sama sekali, sama dengan yang dialami warga Donohudan,genteng rumah berantakan, bahkan rumah saya tepat dibawah lintasan pesawat,” tandas Aditya, Selasa ( 11/9).
Peristiwa yang terjadi pada Jumat (7/9) petang itu banyak diketahui orang. Pasalnya saat kejadian banyak warga yang berada di luar rumah. Warga saat itu melihat secara langsung genting rumah beterbangan akibat hempasan gas buang pesawat. Warga langsung berlarian menyelamatkan diri, beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Dijelaskan, rumah warga yang berbatasan dengan Desa Donohudan hanya berjarak satu kilometer dari landasan pacu. Selain itu juga berada di jalur lintasan terbang pesawat sehingga rentan terhadap hempasan gas buang pesawat saat landing dan standing di Bandara Adi Sumarmo.
Sumber : http://www.timlo.net/baca/37912/gas-buang-pesawat-juga-merusak-rumah-warga-dibal/