Kekhawatiran itu muncul atas kemungkinan bertambah
derasnya rembesan air. Hal itu diterangkan Kades Ngargorejo, Suharto,
kepada Espos.
“Belum dikeruk saja rembesan sudah ada. Warga khawatir
rembesan air semakin besar menuju perumahan warga saat setelah sedimen
dikeruk,” katanya, akhir pekan lalu. Rembesan air itu, lanjut dia,
berasal dari kebocoran waduk. Dia meminta kejelasan objek pengerjaan
waduk selain soal pengerukan sedimen. “Mestinya kebocoran juga
ditambal,” imbuh dia.
Suharto menjelaskan lokasi rembesan yang
dimaksud dirasakan oleh warga yang berada di selatan lokasi waduk.
Sementara Balai PSDA Bengawan Solo belum menjelaskan penanganan atas
kasus yang dirasakan warga Ngargorejo itu.
Sebagai informasi,
waduk itu bakal dikeruk secara bertahap. Tahap pertama direncanakan
dimulai awal November 2012 dengan dana APBN senilai Rp5 miliar, seperti
diterangkan Kepala Dinas PSDA Jateng, Prasetyo Budi Yuwono pekan lalu.
Prasetyo menyebut rencana perbaikan bendungan dan tanggu, saluran irigasi serta penataan keramba. Lebih khusus, dia baru menyebut penanganan tambahan bakal dilakukan lewat penertiban keramba untuk mempercepat pengembalian fungsi waduk.
Prasetyo menyebut rencana perbaikan bendungan dan tanggu, saluran irigasi serta penataan keramba. Lebih khusus, dia baru menyebut penanganan tambahan bakal dilakukan lewat penertiban keramba untuk mempercepat pengembalian fungsi waduk.
Sumber : http://www.solopos.com/2012/10/10/waduk-cengklik-dikeruk-warga-khawatirkan-rembesan-337695