Dinas Kesehatan Boyolali bakal mengoperasikan klinik berhenti merokok di sejumlah wilayah di kabupaten tersebut.
Sementara
ini, enam puskesmas disiapkan untuk program itu. Empat puskesmas itu
berada di Nogosari, Boyolali III, Ngemplak, Ampel, Cepogo dan Klego I.
Sebelum aktif, klinik berhenti merokok itu diperkenalkan dalam acara car free day Boyolali, Minggu (4/11/2012), bersamaan dengan peringatan ke-48 Hari Kesehatan Nasional.
“Ini
sedang disiapkan. Nantinya semua puskesmas namun sementara enam
puskesmas yang siap setelah dua dokter dan empat perawat mendapat
pelatihannya di Gombong,” terang salah satu dokter di klinik itu, Fera
Damayanti kepada wartawan.
Direncanakan, lanjut Fera, klinik itu
melayani perokok yang ingin tahu kondisi kesehatannya maupun yang
berniat melepaskan diri dari candu rokok. Dia menjelaskan klinik itu
menyediakan penanganan bagi perokok berat keluar dari candu lewat cara
cepat. Namun, pemohon level tersebut harus bersedia menempuh prosedur
perizinan hingga Dinas Kesehatan Jateng.
“Ada cara namun kami tak menyarankan hal itu, seperti pilihan terakhir yakni dengan pemberian champix,” ujarnya.
Selain
perokok aktif, klinik itu juga memfasilitasi para perokok pasif.
Sebagaimana dalam uji klinik Minggu, ditemui kasus perokok pasif yang
terindikasi terganggu karbon monoksida (CO).
“Dari 36 warga yang menggunakan tes smoker, ada beberapa perokok pasif kalangan ibu-ibu yang termasuk golongan light smoker,” papar Fera.
Secara
konkret, indikasi itu diartikannya perokok pasif mulai mengalami
gangguan penurunan hemoglobin (HB). “Secara konkret, yang bersangkutan
mengalami lemah, letih dan lesu karena HP-nya turun karena terikat CO,
jadi ikut beredar dalam pembuluh darah. Jika kadar terlalu tinggi bisa
juga menyebabkan keracunan,” tandasnya.
Sumber : http://www.solopos.com/2012/11/04/dirintis-klinik-setop-merokok-di-6-puskesmas-boyolali-344751