Warga Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, menutup empat titik akses
jalan menuju jalan desa pada Kamis (8/11/2012). Penutupan itu dilakukan
untuk melindungi aset desa dari dampak pembangunan jalan tol
Solo-Kertosono (Soker) yang semakin meresahkan warga setempat.
Empat
titik akses jalan yang ditutup tersebut antara lain jalan perbatasan
Desa Donohudan dan Desa Pandeyan, jalan antara Dukuh Brogo dan Dukuh
Jebol Desa Donohudan, gapura SMA 1 Ngemplak (tepi jalan raya
Donohudan-Gagaksipat) dan gapura SMA 1 Ngemplak di sebelah timur Dukuh
Wangkis Desa Dibal.
Penutupan empat titik tersebut dimulai dari
titik sebelah timur Dukuh Wangkis pukul 11.00 WIB dengan menggunakan
bambu membentuk portal. Kemudian berlanjut ke perbatasan Desa Donohudan
dan desa Pandeyan. Menurut rencana, penutupan keempat titik jalan akan
diselesaikan hingga Kamis sore.
Kades Donohudan, Sutrapsilo
Wibowo, mengatakan penutupan tersebut dilakukan karena pihak pelaksana
proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) dinilai mengabaikan
kesepakatan yang ada pada sosialisasi sebelum pembangunan jalan tol.
“Dulu,
beberapa aset desa seperti jalan desa, saluran irigasi dan jembatan
desa dijamin tetap hidup dan terjaga. Tetapi kenyataannya tiga aset
tersebut malah terganggu fungsinya. Jalan desa banyak yang rusak, baik
karena terlalu sering dilewati truk pengangkut tanah urukan maupun
tertimbun tanah urukan pembangunan jalan tol,” katanya kepada
Solopos.com di kantornya, Kamis pagi.
Dirinya menambahkan
sebenarnya sudah dua kali diadakan pertemuan antara perwakilan desa dan
perwakilan pelaksana pembangunan jalan tol. Dalam dua kali pertemuan
tersebut pun dibahas beberapa poin, antara lain adanya uang jaminan
untuk perbaikan jalan desa yang rusak, perbaikan saluran irigasi yang
terpotong badan jalan tol, mengembalikan fungsi jalan menuju fasilitas
umum yang ada di Desa Donohudan, pengerukan timbunan tanah di jalan yang
menghubungkan Dukuh Brogo, Desa Ngemplak dengan Desa Pandeyan agar
dapat dilawati warga.
Namun, menurut Sutrapsilo, hingga dua kali
pertemuan belum ada itikad baik dari pelaksana utama pembangunan jalan
tol untuk mengakomodasi beberapa poin yang dituntut warga.
“Dalam
dua kali pertemuan, beberapa wakil yang kami harapkan datang seperti
Kepala Satker jalan tol dan beberapa perwakilan pelaksana pembangunan
tidak datang. Reaksi atas keluhan warga pun belum direspon, maka kami
putuskan untuk menutup sementara akses masuk ke desa, sampai ada
pertanggung jawaban hitam di atas putih terhadap kerusakan aset dan
kerugian warga,” paparnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan
dari PT Hutama Karya wilayah kerja lima, Rusdi, mengatakan akan memenuhi
tuntutan warga terkait perbaikan desa.
Sumber : http://www.solopos.com/2012/11/08/tol-soker-warga-donohudan-tutup-4-titik-akses-jalan-desa-346046