Tiga kilometer dari batas Kota Solo. Sekat batas kelas dan usia di
antara warga luruh dalam semangat gotong royong. Tak nampak satu pun
warga yang tidak ikut bekerja. Semuanya turun ke jalan untuk
bahu-membahu membuat jalan alternatif Desa Kismoyoso-Dibal yang rusak
sepanjang 100 meter.
Teriknya sengatan mentari Minggu
(20/1/2013) siang tak menghalangi semangat gotong-royong sekitar 100
warga Dusun Jampen RT 001-002/ RW 006, Desa Dibal, Ngemplak, untuk urun
tenaga. Laki-laki berusia belasan sampai puluhan tahun ikut larut dalam
semangat kerja bakti membangun jalan.
Dibentuk dua kelompok untuk
membenahi jalan desa yang lapisan cornya mulai mengelupas tersebut. Tiap
kelompok berjajar membentuk barisan untuk memberikan ember berisi pasir
dan batu secara estafet menuju mesin pengaduk semen. Dari mesin
pengaduk semen, warga yang lain sudah menanti untuk menuangkan campuran
semen, batu dan pasir ke jalanan yang akan direhab.
Rumah warga di
sepanjang jalan tersebut tampak sepi karena ditinggal penghuninya.
Seluruh aktivitas berpusat di jalan desa. Suasana berbeda tampak di
rumah Ketua RW 006, Sri Hanto. Asap kecil tampak mengepul menembus
genteng bagian belakang rumahnya. Sesekali terdengar riuh tawa kecil
ibu-ibu yang sedang memasak.
Sementara laki-laki turun ke jalan
desa membangun akses jalan utama mereka, perempuan warga Dusun Jampen RT
001-002/ RW 006 mempersiapkan bekal logistik untuk para pekerja.
Hilir-mudik ketel berisi teh manis tak henti-hentinya mengalir untuk
menyulut energi para pekerja. 100 porsi Nasi Sop dan tempe goreng telah
tersaji untuk bekal makan siang.
Bendahara panitia pembangunan jalan, Sutarno, 45, ketika ditemui Solopos.com
mengatakan pembangunan jalan desa ini mendapatkan sokongan dana dari
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kismoyoso Makmur senilai Rp15 juta.
Sedangkan pembangunan jalan sendiri menghabiskan dana Rp19 juta. “Rehab
jalan ini mendapatkan bantuan program jalan poros tengah pengembangan
prioritas. Selain urun tenaga, warga di empat RT [RT 001-004] juga
bersedia urun kekurangan dana. Masing-masing bersedia mengumpulkan dana
Rp1 juta tiap RT,” jelasnya.
Warga Dusun Jampen yang ikut
gotong-royong perbaikan jalan, Bowo Karsiyanto, ketika ditemui Espos,
memilih ikut kerja bakti bersama dengan warga desa lainnya dibandingkan
menghabiskan hari libur bersama teman-temannya. “Tiap hari lewat jalan
ini. Masak tidak mau ikut membantu memperbaiki jalan,” pungkasnya.
Sumber : http://www.solopos.com/2013/01/21/swadaya-warga-jalan-antardesa-rusak-berat-warga-jampen-gotong-royong-merehab-370786