Hari ini, 4 September 2012, salah satu topik paling dibicarakan di Twitter (trending topic) untuk kawasan Indonesia adalah #WorldHijabDay. Bila ditelisik dan dicari tahu tentang latar belakang dari hari peringatan tersebut, akan didapat beberapa informasi dan cerita.
Bila Anda melihat di linimasa dari tanda pagar (tagar) tersebut, akan terlihat banyak akun yang menyerukan dukungan dan pandangannya mengenai hijab maupun perempuan berhijab. Ada pula "kicauan-kicauan" yang bertanya-tanya tentang latar belakang hari peringatan tersebut. Salah satunya dari salah satu desainer busana muslim Dian Pelangi yang di akun Twitter-nya bertanya kepada follower-nya mengenai sejarah di belakang tagar tersebut.
Dari linimasa tagar itu pun ada beberapa akun yang menyertakan tautan (link) menuju situs yang mencoba menjelaskan sejarah dari World Hijab Day. Salah satunya dari perkumpulan pengguna jilbab yang punya banyak pengikut, yakni Hijabers Community. Dalam tautan yang diberikan, yakni di situs Fahdisme.com, tercantum beberapa sejarah yang diperkirakan menjadi latar belakang hari peringatan berhijab ini.
Dalam tulisan di situs yang dikutip oleh Hijabers Community, World Hijab Day ini diperkirakan tercetus sebagai pengingat atas perjuangan untuk kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Setidaknya ada 2 kejadian yang diperingati mengenai kekerasan atau pelarangan penggunaan hijab. Pertama adalah pelarangan penggunaan jilbab oleh pemerintah Perancis di wilayah sekolah dan universitas. Kedua adalah kejadian ketika seorang perempuan muslim keturunan Mesir, Marwa El-Sharbini meninggal setelah seorang lelaki keturunan Rusia menikamnya sebanyak 18 kali di ruang sidang di Dresden, Jerman pada tahun 2009. Keduanya berada di ruang sidang karena El-Sharbini melaporkan lelaki tersebut atas tindakan melecehkan dirinya yang menggunakan jilbab.
Seruan untuk solidaritas
Salah satu dasar tersiarnya World Hijab Day datang dari Pakistan. Pada tanggal 1 September 2012, Syed Munawar Hasan, presiden salah satu partai di Pakistan, partai Jamaat-i-Islami menyerukan, pihaknya akan menyelenggarakan World Hijab Day pada tanggal 4 September 2012.
Pihaknya berpendapat, pemuda-pemudi muslim harus bangkit dan membela budayanya, begitu dikutip dari surat kabar The Express Tribune. Program untuk World Hijab Day akan diselenggarakan partai tersebut di berbagai tempat di Pakistan, namun tak dijelaskan detail bentuk perayaannya. Penyelenggaran ini, menurutnya, untuk menunjukkan bagaimana "dunia Barat" telah menetapkan standar ganda dalam hak asasi manusia.
Selain itu, dalam penelusuran tentang hari peringatan hijab, sebuah majalah khusus penganut agama Islam, www.i-mag.com mencantumkan, pada tanggal 4 September 2004, terbitlah sebuah deklarasi dari sebuah perkumpulan untuk perlindungan pengguna jilbab, yakni The Assembly for the Protection of Hijab (pro-hijab) yang mendeklarasikan tanggal tersebut sebagai hari solidaritas untuk hijab (International Hijaab Solidarity Day). Sayangnya, ketikan tautan dari perkumpulan tersebut, www.prohijab.net dicoba telusuri, hasilnya nihil.
Dari penelusuran, beberapa situs menuliskan pendapat dan informasi yang mereka dapatkan seputar World Hijab Day dengan versi berbeda-beda. Namun, intinya serupa, diperingati sebagai bentuk dukungan untuk kebebasan menggunakan jilbab sebagai bagian dari kepatuhan terhadap perintah agama.
Dalam tulisan di situs yang dikutip oleh Hijabers Community, World Hijab Day ini diperkirakan tercetus sebagai pengingat atas perjuangan untuk kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Setidaknya ada 2 kejadian yang diperingati mengenai kekerasan atau pelarangan penggunaan hijab. Pertama adalah pelarangan penggunaan jilbab oleh pemerintah Perancis di wilayah sekolah dan universitas. Kedua adalah kejadian ketika seorang perempuan muslim keturunan Mesir, Marwa El-Sharbini meninggal setelah seorang lelaki keturunan Rusia menikamnya sebanyak 18 kali di ruang sidang di Dresden, Jerman pada tahun 2009. Keduanya berada di ruang sidang karena El-Sharbini melaporkan lelaki tersebut atas tindakan melecehkan dirinya yang menggunakan jilbab.
Seruan untuk solidaritas
Salah satu dasar tersiarnya World Hijab Day datang dari Pakistan. Pada tanggal 1 September 2012, Syed Munawar Hasan, presiden salah satu partai di Pakistan, partai Jamaat-i-Islami menyerukan, pihaknya akan menyelenggarakan World Hijab Day pada tanggal 4 September 2012.
Pihaknya berpendapat, pemuda-pemudi muslim harus bangkit dan membela budayanya, begitu dikutip dari surat kabar The Express Tribune. Program untuk World Hijab Day akan diselenggarakan partai tersebut di berbagai tempat di Pakistan, namun tak dijelaskan detail bentuk perayaannya. Penyelenggaran ini, menurutnya, untuk menunjukkan bagaimana "dunia Barat" telah menetapkan standar ganda dalam hak asasi manusia.
Selain itu, dalam penelusuran tentang hari peringatan hijab, sebuah majalah khusus penganut agama Islam, www.i-mag.com mencantumkan, pada tanggal 4 September 2004, terbitlah sebuah deklarasi dari sebuah perkumpulan untuk perlindungan pengguna jilbab, yakni The Assembly for the Protection of Hijab (pro-hijab) yang mendeklarasikan tanggal tersebut sebagai hari solidaritas untuk hijab (International Hijaab Solidarity Day). Sayangnya, ketikan tautan dari perkumpulan tersebut, www.prohijab.net dicoba telusuri, hasilnya nihil.
Dari penelusuran, beberapa situs menuliskan pendapat dan informasi yang mereka dapatkan seputar World Hijab Day dengan versi berbeda-beda. Namun, intinya serupa, diperingati sebagai bentuk dukungan untuk kebebasan menggunakan jilbab sebagai bagian dari kepatuhan terhadap perintah agama.