Kendati telah diarahkan, investasi di Solo bagian utara tak kunjung
dilirik pemilik dana. Investasi justru semarak di sekitar perbatasan
barat dan selatan Solo. Seperti disampaikan Bupati Boyolali, Seno
Samudro kawasan Ngemplak kini menjadi muara investasi Solo di bagian
barat.
Beberapa daerah di Boyolali yang berbatasan langsung dengan
Solo juga banyak diincar investor untuk didirikan berbagai macam
properti. Namun, diakui tidak semua pengajuan investasi bisa dikabulkan
lantaran tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Misalnya
larangan berinvestasi di area irigasi persawahan.
"Tahun ini
investasi di Boyolali mencapai Rp 1,3 triliun. Tahun depan angka
investasi diusahakan tembus sampai Rp 2 triliun," ucap dia di sela
peresmian Horison Villa Gambir Anom, Sabtu (25/11).
Sebanyak tiga
hotel di sekitar perbatasan Solo telah mengajukan permohonan izin
pendirian. Demikian juga dengan sejumlah kompleks perumahan yang akan
dibangun. Selain properti, Boyolali juga diincar pemilik dana untuk
mendirikan kawasan industri. Maraknya investasi juga bisa dilihat di
kawasan Solo Baru.
Kawasan yang sempat tertidur selama 12 tahun
tersebut kini marak dengan sejumlah pekerjaan proyek hotel dan pusat
perbalanjaan. Menurut Sekretaris Daerah Sukoharjo, Agus Santosa, sesuai
RTRW, Solo Baru memang diproyeksikan menjadi pusat perdagangan, jasa dan
hiburan.
Kawasan tersebut juga dinilai memiliki lokasi strategis
lantaran berada tidak terlalu jauh dari pusat Kota Solo. Selama 2011,
Agus mencatat investasi di Sukoharjo mencapai Rp 2,9 triliun yang
didominasi sektor properti. "Solo Baru menjadi magnet tersendiri
berbagai investasi di Sukoharjo," katanya.
Salah satu investor
kakap di kawasan tersebut adalah PT Duta Merlin Dunia Properti yang
merupakan anak perusahaan PT Delta Merlin Dunia Textile. Perusahaan ini
setidaknya telah memiliki satu hotel, yakni Fave Hotel Solo Baru dan
Hartono Lifestyle Mall yang telah beroperasi.
Proyek lain, seperti Hotel Best Western serta Pusat Grosir di lokasi yang masih berdekatan terus dikebut pengerjaannya. General
Manager PT Delta Merlin Dunia Properti, Eko Swasono, mengatakn, Grup
Duniatex baru serius menggarap sejumlah proyek sejak tahun 2011. Selain
di Solo Baru, grup bisnis ini juga memiliki berbagai proyek di Solo,
Karanganyar dan Yogyakarta.
Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/11/24/136375/Kawasan-Pinggiran-Solo-Semarak-Investasi