Warga Donohudan, Kecamatan Ngemplak, meminta dibangunkan underpass
untuk memperlancar mobilitas mereka di jalan yang bakal menjadi jalur
Tolo Solo-Kertosono (Soker). Kades Donohudan, Sutrapsilo Wibowo
mengklaim usulan itu telah disetujui oleh satuan kerja (Satker) Tol
Soker.
Sutrapsilo menjelaskan usulan tersebut didasari prediksi atas
kesulitan warga mengakses prasarana jalan. Seperti yang terlihat di
sejumlah jalan desa di Donohudan dan Desa Pandeyan saat ini, pelaksana
proyek tol Soker mambangun overpass sebagai pengganti akses jalan warga
itu.
“Pertimbangannnya banyak warga yang masih menggunakan sepeda,
bronjong, ada juga pelajar, di antaranya beraktifitas dengan jalan
kaki,” jelas dia kepada Solopos.com, Senin (17/12/2012).
Pertimbangan lainnya, lanjut Sutrapsilo, jalur tol tersebut membelah
bagian Desa Donohudan menjadi dua. Jalur yang melintang dari barat ke
arah timur itu dinilai bakal membatasi akses warga ke berbagai pusat
kegiatan.
“Instansi seperti ke Kantor Desa, sekolahan, pasar, pusat kegiatan warga ada di sebelah selatan jadi akses itu penting,” imbuhnya.
“Instansi seperti ke Kantor Desa, sekolahan, pasar, pusat kegiatan warga ada di sebelah selatan jadi akses itu penting,” imbuhnya.
Mengenai hal itu, dia menyebut telah menyampaikan permasalahan kepada
pejabat Satker Tol Soker. Hal itu terjadi dalam sebuah pertemuan
beberapa waktu lalu.
Menurut Sutrapsilo, pembahasan itu memicu kesediaan Satker Tol
membangun underpass. “Pengajuan berjalan dan April nanti
pelaksanaannya,” tambahnya.
Keluhan pengganti jalan desa berupa overpass itu juga disampaikan
sejumlah warga Desa Pandeyan. Baru-baru ini, Kades Pandeyan, Sukasno
mengonfirmasi warganya mengeluhkan prasarana tersebut.
Sumber : http://www.solopos.com/2012/12/18/proyek-tol-soker-warga-donohudan-ajukan-underpass-359170