Proyek tol dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, akses jalan desa hancur
karena setiap hari dilalui truk proyek. Kerusakan terjadi di Desa
Sambon, Kecamatan Banyudono; jalan Ngemplak-Kliwonan, Ketitang
Nogosari-Donohudan, Ngemplak serta Simo-Kalioso.
“Bagaimanapun proyek tol itu merupakan proyek nasional, sehingga mau
tidak mau harus didukung meskipun konsekuensinya jalan kita rusak,” ujar
Cipto Budoyo, Kepala ungkap dia, Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber
Daya Mineral
(DPU ESDM) Boyolali,Jumat (4/1).
(DPU ESDM) Boyolali,Jumat (4/1).
Diakui, untuk membangun jalan yang rusak setidaknya membutuhkan biaya
miliaran. Setiap kilometer jalan rusak, membutuhkan minimal dana
sebesar Rp 1 miliar. Namun jika dibangun dengan struktur beton
bertulang, butuh dana sekitar Rp 2 miliar/km.Sedangkan untuk perbaikan,
pihaknya terpaksa menunggu proyek tol selesai.
Wakil Ketua DPRD Boyolali, Turisti Hindriya menambahkan, kerusakan
jalan akibat proyek tol juga menimpa banyak jalan desa. Di antaranya
jalan Desa Sambon, Kecamatan Banyudono dan jalan Desa Guokajen,
Kecamatan Sawit. Jalan hancur karena dilalui truk pengangkut tanah uruk
proyek tol.
Ditemui di lokasi proyek pengerukan tanah, mandor proyek, Kabul
mengakui kerusakan jalan di Desa Sambon dan Desa Guwokajen. Pihaknya
menyatakan siap bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan. Saat ini
tanah diuruk dengan sirtu.
“Nanti kalau proyek sudah selesai, jala diaspal lagi. Kami juga sudah
melakukan koordinasi dengan kedua pemerintah desa tersebut.”
Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_kedu/2013/01/04/140282/Kerugian-Proyek-Tol-Capai-Puluhan-Miliar